PENDIDIKAN BUDAYA ANTI KORUPSI - FAKTOR PENYEBAB KORUPSI
RANGKUMAN
PENDIDIKAN BUDAYA ANTI KORUPSI
PENDIDIKAN BUDAYA ANTI KORUPSI
Faktor – Faktor Penyebab Korupsi
Dosen:
1.
Dra.
Mega M., M. Biomed
2. R. Fresley Hutapea, SH, MARS, MH
3.
Drg.
Astuty,MARS
Disusun oleh:
Nama : Rosita Budiawanty
NIM : P3.73.34.1.16.111
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
PRODI D III TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
2017
Faktor - Faktor
Penyebab Korupsi
A.
Pengertian
Korupsi
Korupsi
adalah tindakan seseorang yang menyalahgunakan kepercayaan dalam suatu masalah
atau organisasi untuk mendapatkan keuntungan. Tindakan korupsi ini terjadi
karena beberapa faktor.
B.
Teori
Perilaku Korupsi
-
Robert Merton (Teori Means-Ends Scheme)
Menurut Teori Means-Ends Scheme, korupsi merupakan suatu perilaku manusia yang
diakibatkan oleh tekanan sosial, sehingga menyebabkan pelanggaran norma-norma.
-
Emile Durkheim (Teori Solidaritas
Sosial)
Teori Solideritas Sosial memandang
bahwa watak manusia sebenarnya pasif dan dikendalikan oleh masyarakatnya.
Maksudnya adalah individu secara moral adalah netral dan masyarakatlah yang
menciptakan keperibadiaannya.
-
Jack Bologne (GONE Theory)
Gone theory berkaitan dengan
faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya korupsi yang meliputi Greeds (keserakahan), Opportunities (kesempatan), Needs (kebutuhan), dan Exposure (pengungkapan).
C.
Penyebab
Korupsi dalam Prespektif Teori
Dalam
mempelajari penyebab korupsi biasanya mengacu kepada “Culutral determinisme”. Menurut Fiona Robertson-Snape (1999) bahwa
budaya praktik korupsi di Indonesia apabila dihubungan dengan bukti kebiasaan
kuno orang jawa, dan bila merunut perilaku korupsi maka dapat dikatakan
fenomena sosial yang memilik implikasi ekonomi dan politik yang terkait dengan
penjabaran beberapa teori.
D.
Faktor
Umum yang Menyebabkan Korupsi
Secara umum, penyebab korupsi dapat
dirumuskan sesuai dengan pengertian korupsi itu sendiri, yaitu tindakan yang
bertujuan untuk mendapatkan keuntungan pribadi / kelompok/ keluarga / golongan
tertentu.
E.
Faktor
Internal dan Eksternal Penyebab Korupsi
1. Faktor
Internal (berasal dari diri pribadi)
a) Pendapat
yang mengarah kepada Faktor Internal
-
Isa Wahyudi
Faktor internal penyebab korupsi
yaitu sifat tamak
manusia, moral yang kurang kuat menghadapi godaan, gaya hidup konsumtif, tidak mau (malas) bekerja keras.
-
M. Arifin
Faktor internal penyebab korupsi
berdasarkan pada aspek
perilaku individu, aspek organisasi, dan aspek masyarakat tempat individu
atau organisasi berada
b) Aspek
yang merupakan Faktor Internal pendorong terjadinya korupsi
-
Aspek Prilaku Individu : Þ
Sifat tamak atau rakus manusia
Þ Moral yang
kurang kuat
Þ
Penghasilan yang kurang mencukup
Þ
Kebutuhan hidup yang mendesak
Þ
Gaya hidup yang konsumtif
Þ
Malas atau tidak mau bekerja
Þ
Ajaran agama yang kurang diterapkan
-
Aspek Sosial
Perilaku korupsi dapat terjadi karena
dorongan keluarga. Kaum behavioris mengatakan bahwa lingkungan keluargalah yang
secara kuat memberikan dorongan bagi seseorang untuk korupsi dan mengalahkan
sifat baik seseorang yang sudah menjadi sifat pribadinya. Lingkungan dalam hal
ini malah memberikan dorongan dan bukan memberikan hukuman pada orang ketika ia
menyalahgunakan kekuasaannya.
2.
Faktor
Eksternal (dipengaruhi sebab-sebab dari luar)
a) Pendapat
yang mengarah kepada Faktor Eksternal
-
Erry Riyana Hardjapamekas
Faktor eksternal penyebab korupsi
yaitu kurangnya keteladanan dan kepemimpinan elite bangsa, rendahnya gaji Pegawai Negeri Sipil,
lemahnya komitmen dan
konsistensi penegakan hokum dan peraturan perundangan,
rendahnya integritas dan
profesionalisme, mekanisme pengawasan internal di semua lembaga perbankan,
keuangan, dan birokrasi belum mapan, kondisi lingkungan kerja, tugas jabatan, dan
lingkungan masyarakat, dan lemahnya keimanan, kejujuran, rasa malu, moral dan
etika.
-
Indonesia Corruption Watch (ICW) :
Faktor eksternal penyebab korupsi
yaitu :
ü Faktor Politik
ü Faktor Hukum
ü Faktor Ekonomi dan Birokrasi
ü Faktor Transnasional
b) Aspek
yang merupakan Faktor Eksternal pendorong terjadinya korupsi
-
Aspek Sosial
Þ
Manajemen kurang baik sehingga memberikan peluang untuk
melakukan
korupsi
Þ
Kultur organisasi yang kurang baik
Þ
Lemahnya controling atau pengendalian dan pengawasan
Þ
Kurangnya transpantasi pengelolaan keuangan
-
Sikap masyarakat terhadap korupsi
Þ
Nilai – nilai yang dianut masyarakat
Þ
Masyarakat menganggap bahwa pejabat harus kaya oleh karena itu
pejabat harus mendapat uang
Þ
Masyarakat tidak menyadari bahwa yang dilakukan termasuk korupsi
karena kerugian yang ditimbulkan secara
tidak langsung
Þ
Dampak korupsi tidak terlihat secara langsung
Þ
Masyarakat memandang wajar tidakan korupsi yang dilakukannya
-
Aspek ekonomi
-
Aspek politik atau kelompok
-
Aspek hukum
Labels: Paper
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home